Minggu, 29 Januari 2012

Etika Beremail

  • To the point
    Semakin singkat, semakin baik. Tuliskan semua kalimat hanya bila kita sudah tahu apa yang hendak dibicarakan. Lebih baik kita biasakan menulis dengan mengingat bahwa suatu saat nanti tulisan tersebut bisa disebarluaskan ke rekan kerja, atau saudara kita.
  • Sopan
    Jangan pernah nulis “Heh, apa kabar?!…” pada orang yang belum betul-betul kita kenal :P.
  • Cari informasi sendiri
    Jangan biasakan meminta informasi, padahal apa yang ditanya bisa dicari di search engine [Google, Yahoo, Bing, atau mungkin sekedar di halaman "search"]. Ini sangat merepotkan, dan memberi kesan diri sebagai pemalas.
  • Beritahu bila mengirimkan lampiran [attachment] berukuran besar
    Tidak hanya bisa menghabiskan waktu untuk men-download attachment yang ukurannya besar, namun kadang suatu account email punya metode penyimpanan file. Misalnya, setiap attachment harus di-scan virus. Ingat: ukuran lampiran yang besar cenderung cuma akan merepotkan.
  • Jangan biasakan menyebarluaskan alamat email orang lain [Gunakan BCC]
    Kalau harus mengirimkan satu email ke orang banyak [broadcast], sebaiknya gunakan BCC saja, karena nanti tiap penerimanya tidak akan melihat alamat account yang dituju.
  • Gunakan status “high priority” hanya bila diperlukan
    Status “high priority” sebagai masalah hidup atau mati. Kalau ternyata berita yang dikirimkan tidak urgent, sementara kita memberi status “urgent”, siap-siap saja nanti orang akan mengacuhkan email genting kita.
  • Bila tidak perlu, jangan “berteriak”
    SEBISA MUNGKIN JANGAN MENGETIK HANYA MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL. Artinya sama saja dengan B E R T E R I A K.
  • Pastikan penerima ingat pembicaraan sebelumnya
    Bila email yang dikirimkan merupakan rantai pembicaraan [terdiri dari beberapa email sebelumnya], jangan lupa untuk menaruh sebagian berita sebelumnya. Bagian yang kurang penting, dibuang saja [snip].
  • Jawab semua pertanyaan
    Jawab semua pertanyaan satu per satu. Ingat, pertanyaan yang belum dijawab cuma akan membuat kita menerima satu email lagi.
  • Sebelum dikirim, baca ulang
    Apa yang kita pikir sudah ditulis, acapkali sebetulnya belum diketikkan.

Tidak ada komentar: